Gawat janin
dalam istilah ilmiah disebut fetal distress merupakan suatu kondisi dimana
janin yang ada dalam kandungan mengalami kondisi kekurangan oksigen saat dalam
proses persalinan atau saat masa kehamilan. Hal ini sangat berbahaya bagi
keselamatan janin dan sang ibu. Salah satu cara
mengatasi gawat janin dan untuk mendeteksi dini apakah seseorang menderita
gawat janin adalah dengan rutin periksa ke dokter saat masa kehamilan. Hal ini
supaya ibu dan bayi mendapat penanganan khusus.
Resiko
gawat janin bisa dialami oleh siapapun. Penyakit ini bisa saja menyerang ibu
hamil saat awal masa kehamilan atau pada saat proses persalinan. Bahkan gawat
janin bisa terjadi dalam kurun waktu sangat cepat. Oleh karena itu, para ibu
hamil harus memahami betul gejala gawat janin sampai cara mengatasi agar bayi
tidak mengalami gawat janin. Berbahayanya penyakit ini membuat kita harus
waspada dan setidaknya tahu bagaimana cara mengatasinya.
Berikut ini
Cara Mengatasi Gawat Janin Oleh Ibu
Hamil
Untuk
mengetahui cara mengatasinya, Anda harus selalu konsultasi dengan dokter
terlebih dahulu. Resusitasi intrauterin adalah penanganan utama dalam masalah gawat janin ini. Hal
tersebut adalah sebagai berikut.
Mengganti
posisi tidur
Posisi
tidur adalah suatu hal yang biasanya sangat diperhatikan oleh ibu hamil. Hal
ini karena posisi tidur sangat berpotensi mempengaruhi janin dalam perut. Cara mengatasi gawat janin dalam hal
posisi tidur, ibu hamil diharapkan untuk mengganti posisinya menjadi miring ke
kiri. Hal ini untuk menurunkan tekanan pembuluh darah vena cava di dalam perut.
Banyak
minum air putih
Dehidrasi
juga bisa menjadi pemicu gawat janin karena ibu tidak cukup cairan untuk dibagi
dengan janin. Akibatnya, janin akan kekurangan oksigen di dalam perut. Oleh
karena itu, pastikan ibu hamil harus banyak-banyak minum air putih agar cairan
di dalam tubuh tercukupi. Ingat, nutrisi yang ada di tubuh sang ibu, juga akan
akan dibagi ke janin.
Selalu
memantau kadar oksigen
Cara
mengatasi gawat janin yang tepat adalah dengan selalu memantau kadar oksigen
ibu dan si janin. Baik dari awal masa kehamilan maupun pada saat mendekati
persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu rutin
periksa ke dokter untuk memantau perkembangan tidak hanya pada janin namun juga
pada ibu hamil itu sendiri.
Amnioinfusion
Amnioinfusion
adalah aktivitas memasukkan cairan ke dalam rongga amnion atau ketuban untuk
menurunkan tekanan pada tali plasenta. Pada masa kehamilan, cairan ketuban pada
perut ibu hamil tidak boleh terlalu sedikit dan terlalu banyak. Cairan ketuban
untuk seorang bayi adalah sumber kehidupannya. Jika terlalu sedikit, bayi tidak
memiliki cukup nutrisi, namun jika terlalu banyak, janin berpotensi tenggelam
dan kekurangan oksigen.
Menunda
persalinan prematur
Jika
memungkinkan dokter akan menunda persalinan yang prematur dengan memberi
obat-obatan tertentu untuk mengurangi kontraksi. Hal ini harus berdasarkan
keputusan dokter.
Mengeluarkan
bayi secepatnya
Jika
penanganan di atas tidak memberikan hasil yang maksimal sedangkan situasi sudah
darurat, maka tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan
bayi sesegera mungkin dengan bedah cesar. Gawat janin dalam beberapa kasus
menyerang dengan cepat sehingga untuk menyelamatkan bayi dan ibunya perlu
penanganan yang tepat.
Gawat janin
memang penyakit yang tidak bisa dikendalikan. Ibu hamil harus terus melakukan
pemantauan terhadap janinnya mulai dari pergerakan janin dalam perut sampai
perkembangan tubuh janin.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/gawat-janin.amp
https://www.google.com/amp/ibudanmama.com/kehamilan/ensiklopedia-kehamilan/mengatasi-gawat-janin/amp/
0 Comments