
Pendapat Mayer ini diuji kembali pada tahun 1892 oleh Dimitri Ivanovsky seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Ivanovsky menyaring ekstrak daun tembakau dengan saringan bakteri agar bakteri tidal lolos dan diperoleh filtrat daun tembakau. Selanjutnya, filtrat daun tembakau disemprotkan ke daun tembakau sehat dan ternyata daun tersebut tertular penyakit mosaik. Sama halnya dengan Mayer, Ivanovsky juga berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri yang berukuran sangat kecil.
Pada tahun 1897 seorang ilmuwan dari Belanda bernama M. Beijerinck melakukan pengamatan yang sama dengan Ivanovsky. Berdasarkan penelitiannya, Beijerinck berkesimpulan bahwa ada agen yang menginfeksi tanaman tembakau yang disebut virus lolos saring. Pada tahun 1935 ilmuwan Amerika Serikat W.M. Stanley berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus penyebab mosaik pada daun tembakau. Stanley memberi nama virus tersebut dengan nama Tobacco Mosaik Virus (TMV). Keberhasilan Stanley mendorong semakin berkembangnya cabang Biologi yang mempelajari tentang virus atau Virologi.
Sifat-Sifat Virus
Hingga saat ini, penggolongan virus sebagai benda hidup atau benda tidak hidup masih belum pasti. Virus disebut sebagai makhluk hidup karena mampu melakukan perbanyakan diri. Adapun virus disebut sebagai makhluk tidak hidup karena beberapa alasan berikut.a. Virus bukan berupa sel (aseluler)
Suatu benda dikatakan hidup jika terdiri atas sel, sedangkan virus tidak terdiri atas sel. Selain itu, virus tidak melakukan metabolisme dan sangat tergantung pada hospesnya untuk tetap hidup.
b. Virus hanya dapat memperbanyak diri dalam tubuh makhluk hidup.
Virus dapat hidup hanya di dalam sel hidup. Oleh karena itu, metode yang paling ekonomis dan mudah untuk perbanyakan berbagai virus dengan menggunakan teknik embrio ayam. Embrio ayam yang berumur 10-12 hari digunakan sebagai tempat inokulasi. Inokulasi virus dilakukan melalui kulit telur yang dilubangi secara aseptik. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan lilin atau parafin. Selanjutnya, telur itu diinkubasi pada suhu 36°C selama jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan virus.
c. Virus hanya tersusun dari satu jenis asam nukleat yaitu DNA saja atau RNA, dengan selubung protein (kapsid) serta tidak mempunyai sitoplasma dan organel.
d. Virus dapat dikristalkan sehingga lebih menunjukkan ciri mineral daripada ciri kehidupan.
0 Comments